}

Insting Cinta yang tak Harus Memiliki

kumpulan puisi lucu, puisi unik, puisi sayang, puisi cinta, puisi islami, puisi persahabatan, puisi untuk wanita kumpulan kata cinta, kata mutiara, arti cinta, makna cinta, rayuan maut cinta, ayat ayat cinta, syair cinta serta masih banya lagi tertunya yang berhubungan dengan cinta. karena hidup tanpa ada cinta maka di jamin akan jauh dari bahagia.

insting pokok manusia, yakni insting cinta dan insting benci. Insting cinta itu baik karena manusia peduli dan mencintai sesamanya. Ini mengandaikan adanya kepedulian terhadap hidup orang lain, keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain.

Tetapi insting ini juga sekaligus membawa insting kebencian kalau sikap cinta kasihnya terhadap orang lain disertai dengan niat memiliki yang dicintainya itu. Dengan itikad memiliki maka terjadilah penguasaan, penjajahan dari si pencinta kepada yang dicintai. Dan kalau perasaan tidak bebas dari yang dicintai ini memberontak, maka terjadi konflik. Dan konflik ini selalu diakhiri dengan adu kekuatan. Siapa yang kalah akan menjadi budak, dan yang menang menjadi majikan. Maka mulailah penderitaan manusia.

Pikiran semacam itu dapat dilihat dalam praktek sehari- hari kita. Orang tua yang mengatakan dirinya amat mencintai anak- anaknya, seringkali berubah menjadi Penjajah, orang tua terhadap anak. Orang tua ingin ''membentuk'' anak menurut kemauannya sendiri. Anak harus menjadi Pilot agar hidupnya kelak kecukupan dan bahagia, meskipun si anak ngotot mau masuk fakultas sastra. Kebahagiaan siapakah yang ingin diwujudkan? Kebahagiaan orang tua atau kebahagiaan anak?

Insting cintanya telah berubah menjadi insting merusak dan membenci, Ada juga sekolah yang ambisius ingin menduduki ranking sepuluh besar sebagai sekolah terbaik di seluruh Indonesia. Maka demi ambisinya itu pimpinan sekolah menjadi Penjajah atas murid-muridnya. Dijalankan disiplin keras dan paksaan belajar yang di luar kewajaran. Hari-hari murid, di sekolah atau di rumah, harus diisi dengan belajar dan belajar. Murid-murid dijadikan korban ambisi sekolah. Ajaran-ajaran moral terbesar dalam sejarah umat manusia selalu menekankan adanya kasih sayang, cinta, antara sesama manusia. Cintailah orang lain seperti saudaramu, meskipun ia lain ras, lain kelas sosial, lain bangsa, lain agama, lain usia. Cinta menyatukan, mendamaikan, membahagiakan, menyenangkan. Kebencian melahirkan konflik, kekerasan, perusakan, kebinasaan umat manusia. Cinta itu Hidup, Benci itu Mati.

Memiliki adalah naluri cinta yang berakhir dengan penderitaan, kerusakan, kebinasaan dan kematian dari yang dicintai. Cara hidup ''menjadi'' inilah hakikat cinta manusia yang sesungguhnya. Kita mencintai seseorang bukan demi kepentingan semata-mata, tetapi demi yang kita cintai agar tumbuh berkembang mencapai kebahagiaannya sendiri. Dengan menolong orang lain, kita menjadi seorang penolong. Dengan memberi kepada orang lain, kita tumbuh menjai seorang pemberi. Dengan melakukan kebaikan terhadap orang lain, diri kita tumbuh sedikit menjadi ''orang baik''. Nafsu memiliki ini berpusat pada kepentingan diri sendiri. Dengan memiliki kita menguasai dan bebas mempergunakan kepemilikan kita buat ''kebahagiaan'' kita sendiri. Dalam cara mencintai dan cara hidup ini, maka harus ada yang menjadi korban kepemilikan. Anak menjadi korban ambisi orangtua, murid-murid jadi korban perburuan ranking nasional. Siapakah yang sebenarnya ''bahagia?" Kita mencintai anak-anak kita justru karena sadar bahwa mereka adalah manusia dengan karakter dan bercita-cita lain dengan kita orang tua. Kewajiban cinta kita pada mereka adalah membantu mewujudkan apa yang diinginkan.

MENCINTAI, menolong, membantu, berbuat baik, kepada orang lain bisa berubah menjadi tindakan Penjajahan dan berakhir dengan jatuhnya korban percintaan, kalau kondisi dan kebutuhan yang kita cintai tidak diperhitungkan. Mencintai orang lain, berbuat baik untuk orang lain, ternyata tidak semudah yang kita duga. Mencintai dan berbuat baik itu bukan sekadar niat dan tindakan, tetapi juga dengan pengenalan, pengetahuan, pengorbanan, strategi terhadap yang kita cintai. Kalau tidak demikian, maka cinta bisa berubah menjadi malapetaka bagi yang kita cintai. Kalau Anda jatuh cinta, Anda ingin tahu rincian hidup yang Anda cintai (ketika bertemu pertama kali di kereta api). Bagaimana riwayatnya, keluarganya, bintangnya, kesehatannya, cita-citanya. Dan Anda mempergunakan tetek bengek informasi itu untuk menyusun strategi bagaimana lebih jauh menaklukkan hatinya. Kalau kita mencintai orang miskin, orang menderita stres, orang kena musibah, orang bingung, maka kita juga harus berbuat yang sama seperti kalau Anda jatuh cinta.

Mencintai sesama itu tidak mudah. Lebih mudah ditulis dan dianalisis daripada dijalankan. Sebab cinta itu perbuatan nyata. Dan perbuatan itu baru ada kalau ada si pencinta dan yang dicinta. Maka pengetahuan dan pengenalan ketiga unsur cinta itu harus dibenahi

Loading...

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Baca Posting Yang Menarik Lainnya

Silahkan Comment Dengan Facebook Agan