Cinta Oh cinta cerita asmara kehidupan baik dari anak muda orang tua dan para remaja, dulu aku pernah mendengar syair yang berkata " Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga " hehehehe hampa, gersang dan tandus mungkin ya ? ..... pabila ada taman yang tidak dihiasi dengan hijau dedaunan dan warna - warni keindahan bunga maka itu bukan taman melainkan gurun pasir yang tandus, mengapa aku ada ... karena cinta.
Ngomong - ngomong soal cinta memang menyenangkan terutama bagi diriku sendiri gak tau bagi orang lain, Menjalin hubungan sudah tentu harus disertai dengan restu berbagai pihak, apalagi restu dari orang tua. Tak jarang beberapa hubungan terpaksa harus kandas di tengah jalan karena persoalan tidak memperoleh restu.
Beragam alasan bisa menjadi latar belakang putus hubungan tersebut. Perbedaan keyakinan, status sosial, background pendidikan, umur terlampau jauh menjadi sebab putus cinta paling populer yang kerap terjadi.
Ngomong - ngomong soal cinta memang menyenangkan terutama bagi diriku sendiri gak tau bagi orang lain, Menjalin hubungan sudah tentu harus disertai dengan restu berbagai pihak, apalagi restu dari orang tua. Tak jarang beberapa hubungan terpaksa harus kandas di tengah jalan karena persoalan tidak memperoleh restu.
Beragam alasan bisa menjadi latar belakang putus hubungan tersebut. Perbedaan keyakinan, status sosial, background pendidikan, umur terlampau jauh menjadi sebab putus cinta paling populer yang kerap terjadi.
Ada banyak perbedaan yang sering kali menjadi alasan mengapa orang tua menyatakan ketidaksetujuan mereka. Karena menikah bukan hanya menyatukan dua pribadi saja, tetapi juga dua keluarga. Masing-masing pihak mungkin memiliki perbedaan-perbedaan yang dianggap salah dan benar menurut pikiran serta prinsip orang tua dan dianggap tidak dapat membawa anaknya kepada rumah tangga yang bahagia kelak.
Berhubungan alias pacaran, memang paling tidak enak dilakukan secara diam-diam. Seperti bermain kucing-kucingan, selalu bersembunyi dan mencari tempat aman agar tidak ketahuan. Sebuah hubungan bila tidak mendapat restu orang tua, pastinya membuat Anda serba susah, serba salah, bimbang tuk memilih, ragu dalam melangkah, berat tuk mengungkapkan, bagai mencari jarum ditumpukan jerami.
Ketika Cinta Tanpa Restu Orang Tua, sungguh - sungguh cinta yang penuh dengan kisah, lika liku, cinta yang berujian, terjepit diantara dua pilihan yang membingungkan, dan seandainya cinta yang tanpa restu orang tua itu menghampiri kita maka langkah baik apa yang harus dilakukan ?. mungkin dibawah ini sedikit masukan yang mungkin akan berguna bagi kita yang mempunyai kisah cinta yang tragis ini.
- Sabar dan Pelan-pelan
- Jangan diam saja
Ketika Anda datang ke rumah si dia, selalu ingat pepatah “datang tampak
muka, pergi tampak punggung”. Itu artinya Anda harus selalu ingat untuk
mengucap salam ketika datang dan berpamitan kepada orang tuanya. Biar
bagaimana pun mereka adalah pemilik rumah dan “pemilik” kekasih Anda
itu.
Karena itu wajar bila orang tua Anda mungkin tidak menyukai sosok pilihan Anda dan melarang Anda bergaul dekat dengan orang itu. Bila Anda merasa yakin dengan pilihan Anda, maka buatlah orang tua Anda percaya bahwa Anda tidak salah memilih si dia.
- Jangan terlalu sering
- Interaksi itu penting
- Pelajari situasi dengan cermat
Karena itu wajar bila orang tua Anda mungkin tidak menyukai sosok pilihan Anda dan melarang Anda bergaul dekat dengan orang itu. Bila Anda merasa yakin dengan pilihan Anda, maka buatlah orang tua Anda percaya bahwa Anda tidak salah memilih si dia.
- Libatkanlah Tuhan dalam setiap pergumulan. Carilah kehendak Dia dan pijakan yang kuat dalam Firman Allah untuk hubungan Anda.Banyaklah membaca buku rohani untuk membangun karakter masing-masing, terutama dalam mempersiapkan diri menuju pernikahan.
- Pertimbangkanlah calon pasangan Anda dengan baik, terutama segala perbedaan yang ada dan kesiapan Anda untuk menghadapinya.
- Carilah pembimbing rohani yang teruji dan memiliki pandangan yang objektif dalam kehidupannya. Akan lebih baik jika pembimbing tersebut sudah menikah. Jangan sembunyikan apa pun saat berkonsultasi.
- Jangan menutup diri terhadap pergaulan. Melalui pergaulan, Anda bisa lebih memahami diri Anda dan apa yang Anda inginkan.
- Buanglah keinginan untuk membela diri. Katakan apa yang benar, jangan terpancing untuk menggunakan kelemahan orang lain untuk membela hubungan Anda. Perkataan yang mencela hubungan Anda tidak boleh ditanggapi dengan emosi, apalagi mencari kelemahan pihak lain dan menyerang balik.
- Tetaplah bersikap hormat dan rendah hati serta menjaga diri dalam pergaulan berpacaran yang baik dan tidak bercela. Lingkungan saudara seiman akan dapat menjaga Anda berdua dari salah melangkah dan jatuh ke dalam dosa.
- Bersikaplah dewasa dengan tidak mengabaikan tanggung jawab lain, contohnya dalam urusan pekerjaan atau keluarga. Jika tidak, ini akan menjadi peluang bagi pihak yang menentang Anda untuk menyerang Anda melalui kelalaian Anda.
- Berusahalah untuk melihat masalah ini secara positif dari sisi orang tua Anda, serta tidak memaksakan prinsip yang Anda pegang kepada orang lain.
- Tetap atau terus membangun hubungan yang baik dengan orang tua masing-masing.
- Percayakanlah pasangan kita, yakinkanlah mana yang terbaik dan mana yang tidak baik
Post a Comment