}

SETITIS AIRMATA DAN SEULAS SENYUMAN

kumpulan puisi lucu, puisi unik, puisi sayang, puisi cinta, puisi islami, puisi persahabatan, puisi untuk wanita kumpulan kata cinta, kata mutiara, arti cinta, makna cinta, rayuan maut cinta, ayat ayat cinta, syair cinta serta masih banya lagi tertunya yang berhubungan dengan cinta. karena hidup tanpa ada cinta maka di jamin akan jauh dari bahagia.

SETITIS AIRMATA DAN SEULAS SENYUMAN

Takkan kutukar dukacita hatiku demi kebahagiaan khalayak. Dan, takkan kutumpahkan air mata kesedihan yang mengalir dari tiap bahagian diriku berubah menjadi gelak tawa. Kuingin diriku tetaplah setitis air mata dan seulas senyuman.

Setitis airmata yang menyucikan hatiku dan memberiku pemahaman rahsia
kehidupan dan hal ehwal yang tersembunyi. Seulas senyuman menarikku dekat
kepada putera kesayanganku dan menjelma sebuah lambang pemujaan kepada
tuhan.
Setitis airmata meyatukanku dengan mereka yang patah hati; Seulas senyum
menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan.
Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan berbanding
jika aku hidup menjemukan dan putus asa.
Aku bersedia kelaparan demi cinta dan keindahan yang ada di dasar jiwaku
setelah kusaksikan mereka yang dimanjakan amat menyusahkan orang. Telah
kudengar keluhan mereka dalam hasrat kerinduan dan itu lebih manis
daripada melodi yang termanis.

Ketika malam tiba bunga menguncupkan kelopak dan tidur, memeluk kerinduannya. tatkala pagi menghampiri, ia membuka bibirnya demi menyambut ciuman matahari.
Kehidupan sekuntum bunga sama dengan kerinduan dan pengabulan. Setitis
airmata dan seulas senyuman.

Air laut menjadi wap dan naik menjelma menjadi segumpal mega. Awan
terapung di atas pergunungan dan lembah ngarai hingga berjumpa angin sepoi
bahasa, jatuh bercucuran ke padang-padang lalu bergabung bersama aliran
sungai dan kembali ke laut, rumahnya.

Kehidupan awan-gemawan itu adalah sesuatu perpisahan dan pertemuan. Bagai
setitis airmata seulas senyuman. Dan, kemudian jiwa jadi terpisahkan dari
jiwa yang lebih besar, bergerak di dunia zat melintas bagai segumpal mega
diatas pergunungan dukacita dan dataran kebahagiaan.
Menuju samudera cinta dan keindahan - kepada Tuhan.

Puisi Puisi : Khalil Gibran

Loading...

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Baca Posting Yang Menarik Lainnya

Silahkan Comment Dengan Facebook Agan