}

Cintai Dengan Wajar


Cintai Sewajarnya
Senja mulai menyapa,burung-burung beterbangan mencari tempat bermalam,
Cinta yang kupunya adalah cinta yang tak selamanya

Hari sudah sudah mulai sunyi.
Kuberdiri seraya menutup tirai-tirai yang telah tergerai.
Lantunan Sebait puisi
Dari hati yang tak terkendali

Lampu-lampu Jalan sudah berkedip berurutan.
Suara itu ku dengar nyaring datang dari berbagai alam
nyanyian adzan maghrib muali bersautan
Ku persembahkan untuk dikau yang kusayang
<3
Janganlah kamu mencintai seseorang dengan cara yang berlebihan, karena bisa jadi suatu ketika nanti kau akan malah balik membencinya. Begitu pula dengan benci, janganlah kamu membenci seseorang dengan mendalam, karena bisa jadi pada suatu hari nanti kamu malah balik mencintainya” (Ali bin Abi Thalib ra)

Banyak dari kita yang masuk dalam perangkap bernama “cinta” ini. Baik itu cinta yang universal, maupun cinta kepada pasangan. Berapa banyak pasangan yang saling membenci begitu mereka sepakat untuk berpisah karena suatu hal. yang banyak sekali bila diungkapkan, jika meraka berani jujur tuk mengungkapkannya.

Padahal dulu saat mereka tengah dimabuk asmara, seolah-olah benci tak hadir diantara mereka. Begitu juga saat seseorang membenci sesuatu dengan cara berlebihan, maka pada suatu saat yang terjadi malah sebaliknya. Lalu bagaimana Anda memaknai cinta? Jawabnya tentu ada pada diri kita masing masing bila kita sanggup merenungkannya.

Semua Datang dan Pergi Tak ada yang abadi di dunia ini. Begitu juga dengan cinta. Rasa yang mungkin sempat melambungkan Anda sampai pada langit ke tujuh, ( aku sendiri belum pernah sampai langit ketujuh ^_^ ) suatu saat nanti mungkin akan hilang di telan waktu. Cinta akan datang dan pergi selama kita menjadi seorang pecinta yang baik. Tak ada satu pun yang tahu, apakah cintanya akan terus bertahan lama pada pasangannya, atau malah sebaliknya hanya tuhan yang tau dan menghendaki.

Benar saja jika Tuhan mengatakan bahwa jodoh itu akan ada di tangannya. Maksud hati selamanya berpasangan namun apa daya takdir berkata lain. Karena itu sahabat, Ali bin Abi Thalib mengunggkapkan kata cinta dengan indah. Setinggi dan seindah apapun cinta Anda pada seseorang, sebenarnya dia adalah bukan milik Anda sepenuhnya. Pada suatu saat nanti juga Anda tidak tahu, apakah akan selalu mencintainya atau tidak. Batas Cinta dan Benci Begitu Tipis Terkadang rasa benci hadir tanpa kita undang. Ia menyeruak laksana asap yang menyesakkan dada.

Begitu bencinya kita mungkin pada seseorang sehingga di kepala kita terkadang namanya terngiang setiap saat. Namun, sungguh bijak sahabat Ali bin Abi Thalib dengan kata-kata cinta tadi, benci tak usah diforsir sampai level tertinggi, karena kadang rasa itu sebenarnya adalah cinta yang tersembunyi, Jika ini yang sudah terjadi, mau bagaimana lagi. maka cintailah denga cara wajar dan sewajar wajarnya.

Sepenggal Artikel diatas semoga mengenai hati para pembaca. salam tuk para pecinta di seluruh belahan dunia. ambil kata yang baik dan tinggalkan kata yang tidak sewajarnya

Loading...

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Baca Posting Yang Menarik Lainnya

Silahkan Comment Dengan Facebook Agan